Selasa, 19 Juli 2016

Puisi? Luapan Rasa

Kicauan burung merayuku untuk hidup setelah matiku.
Aku bersyukur ternyata masih ada surga dalam dunia


Dingin yg menusuk jiwa tak membuatku ingin memejamkan mata, menarik selimut dan memeluk mimpi untuk yang kedua kalinya

Kini hanya tiga kata yang melesat dari bibirku

Indahnya negeri ini

Wahai gunung,
apa yang ada dalam kandunganmu sehingga kau membuatku ingin semakin dekat denganmu.
Tahukah engkau, deretan kekasihmu membuat jantungku tersentuh bak mendengar ikrar
 

Hembusan udara menari dipelupuk mataku seolah ia mencintaiku.
Mengalun bak alunan merdu sang penyanyi lagu. Bersih, sejuk, membuat dingin qalbu.

Aku suka warna pekatmu, aku tak ingin siang datang merenggut warnamu hingga kau menjadi jingga dan abu

Aku hanya ingin disini, duduk terdiam hingga senja menenggelamkan siangmu dan aku dapat bertemu warna kesukaanku pada dirimu
 

Tahukah engkau wahai langit? Di setiap udara yang ku temukan disampingmu, disetiap nafas panjang yang ku hela, aku percaya disitu ada Allah yang senantiasa mendengar do'a-do'aku

Do'a yang kupanjatkan agar kau tak menua, do'a yang ku katakan agar kau tak risih mendengar bising industri, do'a yang kulantunkan agar kau terlindungi dari mereka yang tak tahu diri, serta do'a yang dipersembahkan agar engkau selalu seperti ini, kumohon selalu seperti ini. Indah dipandang dan menenangkan hati

Aku cinta kamu Indonesia

~Captured By : Menurseto Mawaddah
~Poem By : Nazar Aprilliyanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar